Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak lagi hanya bicara senjata dan strategi militer. Dalam langkah besar dan tidak biasa, TNI Angkatan Darat mengumumkan perekrutan 24.000 tamtama baru yang secara khusus akan ditugaskan mengurusi pertanian, peternakan, dan perikanan.
Langkah ini bukan basa-basi. Negara sedang dalam krisis pangan yang nyata dan TNI tidak tinggal diam. Pasukan baru ini akan dibentuk dalam unit-unit khusus seperti Batalyon Pertanian, yang langsung diterjunkan ke lapangan untuk memproduksi pangan, membina petani, dan menjaga rantai pasok tetap aman.
“Kami tidak ingin Indonesia hanya jadi pasar impor. TNI akan ikut memastikan kita mampu makan dari tanah kita sendiri,” tegas seorang pejabat TNI yang terlibat dalam kebijakan ini.
Tak tanggung-tanggung, para tamtama ini tidak sekadar ikut-ikutan. Mereka akan dibekali pelatihan teknis dan alat produksi modern agar bisa langsung bekerja—bukan cuma baris-berbaris. Fokus utama mereka adalah desa-desa yang selama ini terabaikan dari program pertanian nasional.
Langkah ini menegaskan satu hal: TNI kini mengambil peran strategis dalam memastikan rakyat Indonesia tidak kelaparan di negeri sendiri. Bila kementerian dan lembaga sipil gagal, TNI akan turun tangan dengan disiplin militer dan hasil nyata.