Jakarta, Sabtu (7 Juni 2025) – Kegembiraan belum usai di markas Merah-Putih. Setelah memastikan diri lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan kemenangan dramatis 1-0 atas China, skuad Timnas Indonesia hari ini bersiap mengudara ke Jepang menggunakan pesawat sewaan—sebuah langkah strategis agar “kapal induk” Garuda tak kelelahan sebelum bertempur di negeri Sakura.
Peluit keberangkatan dijadwalkan pukul 15.00 WIB, saat rombongan yang dipimpin pelatih Patrick Kluivert meninggalkan Soekarno–Hatta. Di dalam kabin, suasana akan seperti ruang briefing lapangan: pemain dan ofisial beradu analisis taktik terakhir, sambil menikmati santap ringan yang dipilih khusus agar tubuh tak kaget dengan perbedaan cuaca. Pesawat charter ini disediakan langsung atas instruksi Ketua PSSI Erick Thohir, demi memastikan tim tiba dalam kondisi prima
Di Osaka, mereka akan beristirahat di hotel dekat Suita City Football Stadium sebelum duel pamungkas Grup C melawan tuan rumah, Timnas Jepang, malam nanti. Stadion berkapasitas 40.000 penonton itu diprediksi dipenuhi suporter fanatik Jepang—plus dukungan diaspora Indonesia yang diperkirakan menebar 5.000 hingga 7.000 suporter di tribun tamu.
Kondisi klasemen Grup C memaksa Garuda bertarung habis-habisan: saat ini Indonesia menempati peringkat ketiga dengan 12 poin, hanya unggul satu angka dari Saudi Arabia dan masih bisa terkejar jika kalah. “Ini bukan sekadar laga, tapi penentu harga diri dan peluang ke babak final,” tegas Kluivert dalam konferensi pers sebelum boarding.
Bagaimana peluang Garuda? Selain modal mental tinggi pasca-China, lini penyerang harus tampil kreatif mengalirkan bola ke dalam kotak penalti lawan—semisal layangan indah yang harus mendarat tepat di sasaran. Namun, Jepang dikenal disiplin dan mematikan dalam serangan balik cepat. Keberhasilan Garuda nanti bergantung pada keseimbangan antara pertahanan solid dan kejelian memanfaatkan peluang sempit, layaknya nelayan yang menunggu saat gelombang pasang untuk menarik jala penuh ikan.
Begitu pesawat menginjak landasan Kansai International Airport, tantangan sesungguhnya dimulai. Sementara rakyat Indonesia menanti di layar kaca, harapan besar digantung pada sayap-sayap Garuda yang akan mengepak di langit Osaka—dengan doa, strategi, dan semangat pantang menyerah.