
Surabaya, Minggu (8 Juni 2025) — Tahapan pengambilan PIN untuk Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA/SMK tingkat Jawa Timur telah berjalan sejak Senin (2/6) dan dibuka hingga 13 Juni mendatang.
Langkah modern Jawa Timur dalam pengelolaan SPMB 2025 ini—dengan observasi data real-time dan dukungan teknologi—dianggap mampu mengurai hambatan administrasi yang biasanya menyulitkan calon siswa, khususnya dari daerah urban padat seperti Surabaya dan Malang. Dindik menegaskan komitmennya untuk menjaga akurasi data dan mempermudah akses pendidikan bagi semua siswa.
Surabaya, Minggu (8 Juni 2025) — Tahapan pengambilan PIN untuk Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA/SMK tingkat Jawa Timur telah berjalan sejak Senin (2/6) dan dibuka hingga 13 Juni mendatang . Data terakhir Jumat (6/6) menunjukkan 202.575 calon peserta didik (CPDB) telah berhasil mencetak PIN.
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa pengambilan PIN bersifat fleksibel dan tidak terkait langsung dengan sekolah tujuan. CPDB hanya diwajibkan mencetak retest PIN di sekolah negeri atau SMK terdekat berdasarkan domisili—dilengkapi KK, ijazah/SKL, dan nilai rapor—karena ada sekitar 7.155 helpdesk siaga mendukung proses ini selama masa SPMB.
Dengan asumsi setiap satuan pendidikan melayani 150–300 CPDB per hari, diperkirakan ribuan siswa di Surabaya dan Malang sudah berhasil memilki akses resmi SPMB. Antrean pun sempat terjadi, meski langkah pengawasan dinas dan sistem geolokasi dengan AI “Senopati” turut membantu, terutama bagi mereka yang mengalami kendala seperti masa berlaku KK di bawah 1 tahun.
Secara keseluruhan, proses PIN 2025 dibagi empat tahap pendaftarannya:
- Jalur Mutasi, Afirmasi, Prestasi Lomba (16–17 Juni)
- Jalur Prestasi Nilai Untuk SMA (22–23 Juni)
- Jalur Domisili (26–27 Juni)
- Jalur Prestasi Nilai Untuk SMK (2–3 Juli) .
Dindik Jatim meminta agar warga tidak menunggu hingga hari terakhir layanan PIN, demi menghindari antrean panjang dan masalah verifikasi dokumen. Jika berkas tidak lengkap, operator sekolah langsung membantu memperbaikinya agar PIN bisa segera diterbitkan .
Dengan tercetaknya PIN, CPDB bisa memilih jalur dan sekolah sesuai domisili atau prestasi. Namun perlu diingat, PIN hanya dapat diambil sekali, sehingga kesalahan pengisian atau kurangnya persyaratan dapat mempersempit kesempatan mengikuti jalur seleksi .
Langkah modern Jawa Timur dalam pengelolaan SPMB 2025 ini—dengan observasi data real-time dan dukungan teknologi—dianggap mampu mengurai hambatan administrasi yang biasanya menyulitkan calon siswa, khususnya dari daerah urban padat seperti Surabaya dan Malang. Dindik menegaskan komitmennya untuk menjaga akurasi data dan mempermudah akses pendidikan bagi semua siswa.