
Gelombang perubahan kembali menghantam Persebaya Surabaya. Setelah resmi berpisah dengan Paul Munster pada 25 Mei 2025, manajemen Bajol Ijo kini tengah mencari sosok baru untuk duduk di kursi nahkoda. Dan nama yang kini santer berembus di kalangan Bonek dan pecinta sepak bola Indonesia: Eduardo Pérez Morán.
Bagi publik Indonesia, Eduardo bukan sosok asing. Pria asal Spanyol ini pernah menjadi bagian dari tim kepelatihan Luis Milla di Timnas U-23, serta sempat menjadi asisten pelatih di Persija Jakarta dan pelatih kepala PSS Sleman. Kariernya di Indonesia memang singkat, tapi cukup untuk meninggalkan jejak.
Kini, setelah petualangannya di tanah kelahiran bersama CP Villarrobledo, Eduardo dikabarkan siap kembali berlayar ke timur — ke Surabaya. Tapi tak sedikit yang mengerutkan dahi. Statistiknya di Spanyol, dengan hanya dua kemenangan dari 26 laga, membuat banyak Bonek mengangkat alis. Apakah ini langkah berani atau perjudian berisiko?
Di sisi lain, nama besar lain seperti Stefano “Teco” Cugurra juga muncul dalam radar. Namun Teco sendiri justru menyebut bahwa Eduardo memang menjadi kandidat utama yang dipertimbangkan manajemen Persebaya.
Belum ada pengumuman resmi. Tapi arah angin sudah mulai jelas. Jika benar kemudi diserahkan kepada Eduardo, maka tantangan berat menantinya. Bukan hanya soal taktik dan hasil — tapi juga meraih kepercayaan suporter paling militan di negeri ini.
Satu hal pasti: kapal bernama Persebaya tak pernah berlayar di perairan tenang. Dan siapa pun yang berdiri di geladaknya, harus siap menghadapi badai — dengan kepala tegak dan hati membaja.