
Mobile Legends telah menjadi bagian dari keseharian banyak remaja di Surabaya. Dengan menjadikannya sebagai ekstrakurikuler, siswa tidak hanya bermain, tetapi juga belajar tentang kerja sama tim, strategi, dan pengembangan karakter. Program ini juga sejalan dengan kurikulum kecerdasan buatan (AI) dan coding yang tengah digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Surabaya telah mengambil langkah inovatif dalam dunia pendidikan dengan mengintegrasikan Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah dasar dan menengah pertama mulai tahun ajaran 2025/2026. Langkah ini bertujuan untuk mengarahkan minat siswa terhadap gim digital ke arah yang positif dan edukatif.
Pemerintah Kota Surabaya, melalui Dinas Pendidikan, melihat potensi MLBB sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan dan membangun karakter siswa. Gim ini tidak hanya mengajarkan strategi dan kerja sama tim, tetapi juga dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep-konsep teknologi seperti kecerdasan buatan dan pemrograman.
Untuk mendukung implementasi program ini, sebanyak 50 guru SD dan 34 guru SMP di Surabaya telah mengikuti Workshop MLBB Teacher Ambassador yang diselenggarakan oleh Moonton Games Indonesia. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali guru dengan pemahaman tentang literasi digital dan kompetensi abad 21, serta bagaimana memanfaatkan gim sebagai media pembelajaran yang positif.
Banyak ahli mengatakan bahwa dampak negatif dari permainan daring seperti MLBB lebih banyak muncul ketika tidak ada pendampingan dan edukasi yang tepat. Dengan menjadikannya sebagai ekstrakurikuler resmi, sekolah memiliki peluang besar untuk mengarahkan aktivitas bermain menjadi ruang pengembangan keterampilan seperti kerja tim, komunikasi, dan manajemen emosi.
Melalui kolaborasi antara pemerintah kota, Dinas Pendidikan, dan pengembang gim, Surabaya menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan teknologi dan pendidikan untuk membentuk generasi muda yang adaptif dan berkarakter.